Target mereka ke depan pastinya akan menjadi penentu arah masa depan bangsa ini. Sebagai pemilih, Anda tentu tidak boleh buta. Anda harus mengenal para calon tidak hanya melihat dari fisiknya, tapi juga harus mengetahui program-program apa saja yang akan dilakukan para capres dan cawapres dalam lima tahun ke depan.
Dari situ, Anda bisa memiliki penilaian sendiri, siapa yang lebih unggul dan bisa Anda percaya untuk memimpin bangsa ini menjadi lebih baik. Suara Anda menentukan masa depan Indonesia, jadi jangan salah pilih.
Untuk menjadi referensi Anda, berikut visi misi diusung Jokowi vs Prabowo di bidang Ekonomi seperti dikutip dari situs resmi KPU, Jumat (23/5/2014):
Ekonomi Jokowi-Jusuf Kalla
Dalam dokumen visi misi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang disampaikan ke KPU, keduanya akan fokus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan program `Indonesia Kerja` dan `Indonesia Sejahtera`.
Untuk mewujudkannya, Jokowi dan JK mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 juta hektare, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk seluruh rakyat di 2019.
Peningkatan akses penduduk miskin pada pendidikan formal dan pelatihan ketrampilan yang gratis melalui upaya penurunan tingkat kemiskinan menjadi 5%-6% pada 2019.
"Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya," tulis dokumen yang berjudul 'Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian'.
Untuk itu, pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi dan JK bakal membangun infrastruktur jalan baru sepanjang 2.000 kilometer (km) dan memperbaiki jalan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, membangun 10 pelabuhan baru, mendirikan 10 bandara baru serta membangun 10 kawasan industri baru berikut pengembangan untuk hunian buruh.
Keberadaan pasar tradisional juga menjadi sorotan. Rencananya sebanyak 5.000 pasar tradisional akan dibangun di seluruh Indonesia. Kemudian demi melancarkan investasi, layanan satu atap untuk investasi akan diciptakan, efisiensi perijinan bisnis menjadi maksimal 15 hari, meluncurkan insentif kebijakan fiskal dan non-fiskal untuk mendorong investasi sektor hulu dan menengah.
'Kami akan mendorong BUMN menjadi agen pembangunan, mendirikan secara khusus Bank Pembangunan dan Infrastruktur," terang dokumen setebal 42 halaman tersebut.
Ekonomi Prabowo-Hatta Rajasa
Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta menjadi minimal Rp 60 juta merupakan salah satu visi dan misi dari pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa. Khusus untuk ekonomi ditargetkan bisa tumbuh 7% per tahun menuju pertumbuhan di atas 10%, dengan strategi pertumbuhan ekonomi tinggi berkualitas melalui peningkatan pertumbuhan melalui sektor produksi.
"Sehingga dicapai keseimbangan optimal dengan pertumbuhan yang dipicu konsumsi," dikutip dari dokumen visi misi Prabowo-Hatta berjudul 'Membangun Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil, Makmur serta Bermartabat'
Meningkatkan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi jurang antara si miskin dan si kaya, menurunkan Indeks Gini dari 0,41 menuju 0,31, dan meningkatkan IPM dari sekitar 75 mencapai 85. Menciptakan 2 juta lapangan kerja per tahun melalui perbaikan regulasi dan infrastruktur untuk industri pengolahan yang padat karya (tekstil, sepatu & alas kaki, elektronik, dan lainnya) dan pembukaan lahan pertanian baru.
"Menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi," papar dokumen setebal 9 halaman itu.
Pembangunan 2.000 tower rumah susun oleh negara bagi rakyat berpenghasilan rendah, pembangunan 3.000 km jalan baru, 4.000 km rel kereta api menjadi beberapa fokus pasangan ini di bidang infrastruktur.
http://bisnis.liputan6.com/read/2053528/ekonomi-ri-ala-jokowi-vs-prabowo-mana-yang-lebih-tangguh
0 komentar:
Posting Komentar