Setelah bertemu dengan Khosim (anggota keluarga muslim) di Phuket, dia pun membantu mencarikan transportasi menuju Phuket dengan menggunakan perahu temannya. Namun sayang, temannya tak juga ketemu. Kemudian, saya sampaikan kepada Khosim dengan bahasa semampunya bahwa tidak mengapa kalau Saya menggunakan paket tur yang tersedia di pelabuhan ini saja. Sepertinya Khosim tampak kecewa karena belum bertemu temannya juga.
Saya langsung menuju agen tur yang melayani paket wisata ke Pulau Phi-phi. Saya membeli paket seharga 1.000 Baht atau Rp 315 ribu, tanpa fasilitas makan siang dan melakukan snorkeling. Tapi ternyata, petugas tiket tersebut berbaik hati memberikan saya kedua bonus tersebut. Jika ingin mendapatkan kedua tambahan tersebut harga sebenarnya adalah 1.200 Baht atau Rp 378 ribu.
Setelah membeli tiket, saya kembali ke tempat Khosim. Kami hanya bisa ngobrol semampunya. Kendala bahasa ini membuat kami lebih banyak diam. Seandainya saja saya bisa mengerti bahasa Khosim atau sebaliknya tentu akan banyak lagi cerita yang bisa saya uraikan di sini.
Tiba-tiba ia memperlihatkan foto anaknya yang masih balita kepada saya melalui ponselnya. Tampak makhluk mungil mengenakan jilbab, itu merupakan anak semata wayangnya. Sepertinya ia senang sekali bisa memperlihatkan anaknya kepada saya. Semoga menjadi anak yang solehah.
Kapal wisata ke Pulau Phi-phi tak lama lagi segera berangkat. Saya berpamitan kepada Khosim sambil memberikan lembaran Baht kepadanya. Melihat uang yang akan saya berikan, ia pun langsung menolak.
Namun, saya berikan lagi uang tersebut kepadanya karena ia telah banyak membantu. Ia tetap bersikeras menolak pemberian saya. Saya merasa berhutang kepadanya. Sekali lagi Saya berikan uang tersebut, ia tetap menolak sambil berkata, "Lillaahita'ala" yang artinya ia melakukan semua itu karena Allah Ta'ala. Kemudian saya berpamitan dengannya sambil mengucapkan terima kasih.
Saya terharu melihat ketulusan Khosim. Bertemu dengan saudara sesama Muslim di negara minoritas seperti ini merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi saya. Terlebih lagi bisa bertemu dengan orang seperti Khosim, sahabat baru saya di Phuket, Thailand.
Saya memasuki kapal wisata bersama penumpang lainnya.Turis berambut pirang rata-rata mendominasi kapal ini. Hanya beberapa saja yang berwajah Asia. Kapal pun mulai berlabuh meninggalkan Pelabuhan Phuket. Saya mengambil beberapa camilan berupa kue kering dan teh hangat secara gratis.
Dari kejauhan tampak beberapa deretan pulau berbentuk bukit besar yang ditutupi oleh pepohonan. Semakin kapal mendekat, semakin jelas terlihat keindahan dan eksotisme Pulau Phi-phi. Subhanallah!
Selama lebih kurang 20 menit para penumpang dimanjakan untuk menyaksikan keindahan pulau yang pernah menjadi lokasi syuting film "The Beach" Leonardo DiCaprio ini. Kemudian kapal berhenti di salah satu laut yang bisa digunakan untuk snorkeling.
Semua penumpang yang ingin melakukan snorkeling mempersiapkan diri dengan mengambil peralatan yang disediakan oleh petugas tur. Saya pun ikut mengambil dan memakainya. Saat akan menyebur ke laut, tiba-tiba saya mendengar sesuatu yang tidak asing di sebelah Saya. Ada seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia. Saya pun bertanya darimana asalnya. Ternyata perempuan berwajah oriental tersebut berasal dari Kota Medan. Ia bersama empat orang temannya mengikuti agen tur untuk berwisata ke Thailand.
Saya mulai menyeburkan diri ke laut yang jernih dan berwarna kehijauan. Terdapat beraneka jenis satwa laut dan bermacam jenis ikan yang berwarna-warni. Saya terus menggerakkan tubuh berputar-putar di atas laut, menikmati keindahan alam bawah laut.
Waktu yang terbatas mengharuskan saya dan beberapa peserta tur lainnya yang melakukan snorkeling untuk kembali naik ke atas kapal. Kapal akan segera berlabuh di dermaga Pulau Phi-phi untuk mengantarkan penumpang yang akan makan siang di sebuah hotel.
Penumpang kapal hanya diberikan waktu kurang lebih 1 jam selama berada di Pulau tersebut. Untuk memasuki pulau ini, setiap orang dikenakan biaya masuk sekitar 20 Baht atau Rp 63 ribu. Banyak pula terdapat penjual suvenir di pulau kecil nan indah ini.
Selesai makan siang dan berjalan-jalan di Pulau Phi-phi, semua peserta tur kembali menaiki kapal untuk kembali ke Phuket. Namun, ada beberapa peserta tur yang tidak ikut naik karena memilih melanjutkan perjalanan ke Krabi yang juga memiliki panorama laut yang sangat indah.
Posisi Pulau Phi-phi terdapat di tengah-tengah antara Phuket dan Krabi. Sebenarnya pilihan jalur Phuket–Pulau Phi-phi–Krabi sungguh menarik. Dari Krabi juga bisa melanjutkan perjalanan langsung ke Bangkok. Namun, karena kurangnya informasi yang saya dapatkan dan tiket Phuket–Bangkok sudah terlanjur dibeli, terpaksa saya ikut kembali ke Phuket.
Kapal mulai beranjak pulang menuju Phuket. Semua penumpang tampak kelelahan dan memilih beristirahat di kursi masing-masing. Tak lama kemudian, kapal berlabuh di Pelabuhan Phuket. Satu per satu penumpang turun dari kapal dan menuju bus masing-masing. Saya pun menaiki bus yang khusus mengantarkan langsung ke Terminal Bus Phuket bersama beberapa penumpang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar