Belitung tidak hanya merupakan sebentuk pulau yang memiliki pesona wisata yang sangat indah serta memiliki berbagai julukan yang diantaranya “Karibia dari Timur”, “Negeri Laskar Pelangi”, dikaruniai oleh bahan tambang seperti timah, tetapi juga memiliki Kuliner atau makanan asli dan khas yang sangat enak rasanya. Kuliner asli Belitung tersebut bernama Gangan.
Dulu, dikala saya masih menjadi mahasiswa, waktu saya ingin pulang mudik dari Jogjakarta ke Belitung, beberapa teman sekelas saya pernah bertanya, apa makanan khas Belitung, dan tolong bawa ke Jogja pada saat saya kembali lagi ke Jogja. Namun dengan halus saya tegaskan, bahwa bukan tidak ada keinginan untuk membawa Gangan sampai ke Jogja, akan tetapi jika berlama-lama diperjalanan takutnya Gangan tersebut menjadi basi. Idealnya Gangan memang harus langsung dikonsumsi begitu selesai dimasak.
Mengapa demikian, saat itu, kalau hendak balik lagi ke Jogja maka akomodasi yang saya gunakan adalah: dari Belitung ke Jakarta saya mesti menggunakan kapal laut dan ini memakan waktu hampir 24 jam; kemudian dari Jakarta menuju Jogja, saya menggunakan kereta api dan ini pun perjalannya nyaris selama 24 jam. Jadi total waktu perjalanan yang mesti saya tempuh dari Belitung ke Jogjakarta adalah kurang lebihnya 48 jam alias 2 hari! Jadi bisa dibayangkan membawa gangan – yang notabene adalah makan berkuah – ke Jogjakarta bisa pastikan akan 100% basi!
Berbeda dengan beberapa masakan ikan lainnya, keistimewaan gangan memang rasanya yang segar. Meski dimasak pakai sejumlah bumbu, rasa ikannya tetap terjaga. Memasak gangan tidak mengandung banyak minyak karena dimasak dengan direbus, bukan ditumis. Saat diseruput, kuahnya menebarkan aroma segar. Begitu pula rasa daging ikan yang juga kekuningan itu. Hanya saja, selain segar, daging ikan dalam masakan gangan itu menerbitkan campuran rasa gurih, sedikit pedas, dan asam. Tim dari KOMPAS pernah mengulas tentang Gangan Belitong ini, dan ada sebuah website diinternet yang mendeskripsikan bahan-bahan untuk membuat Gangan (dalam bahasa Belitong, membuat gangan bernama “Ngenggangan”).
Perlu diketahui, masakan gangan di dominasi oleh kunyit, sehingga kuah gangan tersebut berwarna kuning kunyit!
Jika anda semua yang pernah berkunjung ke Belitung, tentu tidak asing lagi dengan masakan gangan ini. Bahan dasar ikan, bisa dijumpai hampir disetiap pelosok pulau Belitung. Hal yang perlu anda ketahui adalah Semua jenis ikan itu khas Belitung. Semuanya dimasak dalam keadaan segar alias bukan ikan hasil pengawetan. Karena kalau sudah diawetkan, rasanya akan berbeda.
Jika Anda mengunjungi Pulau Belitung, tak ada salahnya jika mau mencoba Gangan dengan ikan yang segar-segar tersebut. Setidaknya ini berlaku bagi anda pecinta wisata kuliner.
Gangan Belitong mungkin susah untuk anda bawa pulang, ada souvenir khas Pulau Belitong juga yang bisa anda bawa pulang, yaitu Batu Satam atau Billitonites!
0 komentar:
Posting Komentar