Kepulauan Bangka Belitung yang memasok sekitar 30 persen timah dunia dimana, Pemerintah provinsi kepulauan tersebut berencana untuk menghentikan penambang timah tradisional skala kecil dalam empat tahun mendatang untuk memperlambat kerusakan lingkungan di provinsi kepulauan tersebut.
Pelarangan penambangan timah tradisional mungkin tidak mempengaruhi produksi timah dari Indonesia, karena produksi dari penambang besar seperti PT Timah Tbk dan PT Koba Tin akan tetap beroperasi. Demikian kata Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Eko Maulana Ali.
Salah satu aktivitas penambangan timah skala kecil di Pulau Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berabad-abad pertambangan timah yang tidak diatur di Kepulauan Bangka-Belitung, akibat penambangan timah ini, sangat merusak pulau-pulau tersebut. Jika anda melihat Pulau Bangka dan Pulau Belitung, maka anda bisa melihat betapa kedua pulau ini seperti wajah bopeng dimana danau kawah atau oleh masyarakat setempat disebut kolong begitu jelas sekali.
Penambangan timah tradisional semakin meluas, bahkan sekarang ini petani dan nelayan pun beralih menjadi penambang timah. Melihat kerusakan yang berakibat pada lingkungan, kita bekerja pada strategi untuk menghentikan semua penambangan tradisional pada tahun 2015. Lanjut Gubernur Eko Maulana Ali. Namun Gubernur tidak merinci langkah-langkah apa saja yang akan dilaksanakan untuk menghentikan pertambangan tradisional ini.
Data dari Dinas Kehutanan Provinsi Bangka Belitung mencatat, pertambangan timah telah telah merusak 65 persen dari 657.510 hektar total kawasan hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sebagai ganti dari pekerjaan para penambang timah tradisional tersebut Pemerintah Provinsi akan membantu penambang timah tradisional untuk beralih ke pekerjaan lain seperti di bidang pariwisata, pertanian, perikanan, perkebunan dan industri lainnya. Gubernur menambahkan.
Nah, kita lihat saja. Namun khusus untuk ganti pekerjaan para penambang timah tradisional, pemerintah harus benar-benar siap sedia untuk lapangan pekerjaan bagi para penambang timah tradisional tersebut. Sejarah telah mencatat, Pulau Bangka dan Belitung, dari dulu hingga saat ini seudah bersinonim dengan material yang bernama TIMAH. Artinya timah telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Bangka dan Belitung!!
Sebagaimana yang dilaporkan oleh Reuters untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia – khususnya masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
0 komentar:
Posting Komentar