Museum Tanjungpandan atau disebut juga Museum Belitung ini beralamat di jalan Melati, dekat dengan Eks. Rumah Tuan Kuase serta Pantai Tanjungpendam. Museum ini sebenarnya bernama asli Museum Geologi. Museum ini dibangun berdasarkan prakarsa atau inisiasi dari seorang geologist berkebangsaan Belgia bernama Dr. Osberger tahun 1963, semasa dia masih bekerja di unit pertambangan timah di Belitung.
Pada intinya, bagian museum ini terbagi dalam dua “kelompok”:
Kelompok Pertama. Begitu saya memasuki ruangan museum ini, Nampak sekali banyak benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah eksist di Pulau Belitung serta beberapa benda peninggalan kolonial Belanda. Porselein dari Negeri Cina juga banyak disini. Berbagai tipe bebatuan – yang mungkin hasil olahan penambangan timah – juga bisa anda lihat disini. Masing-masing item benda memiliki deskripsi sendiri-sendiri. Anda akan langsung paham begitu membaca deskripsi pada item-item benda-benda pada Museum Tanjungpandan ini.
Kelompok kedua. Ini lebih bisa dilihat jika melangkahkan kaki anda kebagian belakang museum. Tampak kebun binatang kecil di bagian belakang museum, menyatu dengan taman bermain serta hiburan buat anak-anak. Kantin-pun juga tersedia disini. Suasana pada kebun binatang mini ini sangat sejuk dan teduh. Ini karena ada banyak pepohonan yang rindang seolah-olah memayungi alam dibawahnya. Menurut pendapat saya, kesejukan ini tetap akan anda nikmati meskipun anda mengunjungi museum pada tepat tengah hari bolong.
Pada kebun binatang mini di museum ini, ada berbagai jenis hewan yang bisa anda temukan, misalnya elang, kuda, serta yang paling buas adalah buaya (sekurang-kurangnya ada tiga ekor buaya di Museum Tanjungpandan ini).
Bersama putri tercinta mengitari Museum Tanjungpandan, Belitung
Anda bisa mengajak keluarga anda untuk menikmati artefak peninggalan sejarah serta berwisata sembari menikmati kebun binatang mini yang cukup sebagai sarana edukasi buat putra putri anda!
0 komentar:
Posting Komentar