Kalau teringat dengan rujak cingur pasti akan teringat juga dengan kota Surabaya yang merupakan daerah rujak cingur berasal. Ternyata tidak hanya di Surabaya, rujak cingur bisa dengan mudah ditemukan di sebagian besar daerah Jawa Timur pada umumnya.
Pertama kali saya mencoba rujak cingur di daerah Mojosari di rumah pakdhe Yanto, kedua kali saya mencoba rujak cingur di kota Malang, tepatnya di Singosari rumah sodara saya juga, om Agus. Terimakasih buat pakdhe Yanto dan om Agus sudah ngajak wisata kuliner.
Langsung saja saya ceritakan apa itu “Rujak Cingur”. Rujak biasanya adalah sebutan untuk kuliner berbahan buah yang disiram dengan saus yang terbuat dari sambal kacang. Tetapi, beda dengan rujak cingur. Makanan tradisional yang ini bisa dibilang merupakan makanan sehat karena menggabungkan sayuran dan protein dan juga karbohidrat. Dinamakan rujak cingur karena memakai cingur sapi sebagai salah satu bahannya. Cingur itu adalah bahasa Jawa kalo dibahasa indonesiain yang artinya mulut. Cingur yang dipakai disini adalah mulut sapi, jadi cingur adalah mulut sapi.
Rujak cingur ini terdiri dari cingur sapi yang direbus lalu dipotong-potong kecil, potongan krai (sejenis ketimun yang khas dari daerah di Jawa Timur), sayur-sayuran yang sudah direbus seperti taoge, kangkung dan kacang panjang, buah-buahan segar seperti irisan mangga yang masih muda, irisan bengkoang, nanas, dan kedondong, potongan tahu dan tempe yang sudah digoreng, dan juga irisan lontong.
Nah, bagaimana sobat bisa membayakan? Jika semua menu makanan yang penuh dengan kabohidrat itu menjadi satu dan di campur sambel petis lalu dimakan hmm.. Rasanya pecah banget ketika masuk kedalam mulut gurih, manis, pedas, tercampur jadi satu “Pecah Lezatnya”
Dari pada sobat penasaran dengan kuliner “Rujak Cingur” , makanya kalau #SobatKeong waktu berkunjung atau berlibur ke Surabaya dan sekitarnya jangan sampai lupa untuk mencicipi kuliner rujak cingur
0 komentar:
Posting Komentar