
Insiden pendudukan yang dilakukan oleh pengikut Kesultanan Sulu di wilayah Sabah, Malaysia menimbulkan kecurigaan dana yang didapatkan oleh pihak Sulu dalam melakukan operasi. Pihak Kepolisian Malaysia menemukan ada polisi dan warga Malaysia memberikan dana kepada loyalis Sulu.
Menurut Deputi Kepala Polisi Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar, mereka yang tengah dicurigai memberikan dana tersebut saat ini masih terus diawasi. "Kemungkinan besar merekan akan ditangkap karena melakukan pengkhianatan," ujar Tan Sri Khalid Abu Bakar, seperti dikutip The Star, Selasa (26/3/2013).
Mereka yang dicurigai mengirimkan dana ini diketahui berada di wilayah Sandakan dan Semporna, yang letaknya tidak jauh dari Sabah. Mereka mengirimkan dana tersebut kepada beberapa pihak di Pulau Jolo, Filipina.
"Mengirimkan dana kepada anggota militan di Jolo adalah kejahatan serius dan mereka yang terbukti melakukannya bisa ditangkap karena melanggar undang-undang keamanan khusus (SOSMA Act 2012)," imbuh Tan Sri.
Hukuman bagi mereka yang memberikan dana ini bisa diancaman hukuman penjara seumur hidup. Namun menurut Khalid, mereka yang terbukti bisa saja dihadapkan pada hukuman mati.
"Saran saya kepada orang-orang ini, untuk tetap menghentikan pengiriman dana tersebut karena dianggap sebagai sebuah pengkhianatan. Polisi tidakan segan-segan bertindak," jelasnya.
Khalid tidak menjelaskan secara rinci berapa individu ataupun jumlah uang yang dikirimkan. Menurutnya, hukuman yang akan diberikan sesuai dengan jumlah uang yang dikirimkan.
Loyalis Kesultanan Sulu menduduki wilayah Sabah sejak 9 Februari dengan maksud untuk merebut wilayah yang menurut mereka masih masuk ke dalam kekuasaannya.
Polisi Malaysia melakukan Operasi Daulat yang ditujukan untuk menumpas pergerakan mereka dan menewaskan 67 pengikut Sultan Jamalul Kiram III, yang saat ini berpusat di Filipina selatan.
(
Polisi dan warga biayai tentara Kesultanan Sulu okezone.com)
0 komentar:
Posting Komentar