Dalam berkomunikasi dengan orang lain, terkadang kita menjumpai atau setidaknya memiliki pikiran bahwa apa yang dikatakan atau apa yang dikomunikasikan kepada kita, sedikit banyaknya mengandung kebohongan. Hal ini lazim kita jumpai. Terkadang, orang melakukan kebohongan untuk berbagai alasan. Mereka mungkin berbohong untuk menyembunyikan kesalahan atau malu, untuk menjaga dari orang lain, untuk memberikan kepercayaan dalam situasi putus asa, atau untuk mendapatkan sesuatu tanpa gangguan sepele. Bahkan bisa juga karena masalah psikologis seperti kesombongan yang ekstrim atau pencitraan delusional.
(1). Mereka berbicara dalam suara melengking, bersuara cepat dan “berapi-api”, tersendat-sendat.
(2). Mereka mencoba untuk tidak mempertahankan kontak mata (tidak ingin bertatap mata). Ini merupakan tanda-tanda khusus untuk orang yang tidak memiliki keinginan untuk berbicara tentang isu-isu tertentu. Ini adalah tanda-tanda yang paling gampang untuk mengetahui “si-dia” berbohong atau tidaknya.
(3). Mereka menempatkan lidahnya untuk membasahi bibir mereka.
(4). Mata berkedip cepat.
(5). Tenggorokan seperti tercekik saat berkomunikasi (berbicara).
(6). Melipat tangan mereka di dada.
(7). Terus menerus menyentuh bagian wajah, terutama hidung, mulut, dan telinga seolah-olah untuk melindungi mereka.
(8). enggaruk bagian belakang leher atau kepala mereka (menggaruk yang tidak gatal).
(9). Terus-menerus melihat ke bawah dengan bahu membungkuk.
(10). Menelan ludah secara keterusan dan ini terlihat jelas pada tenggorokan yang bergerak-gerak.
0 komentar:
Posting Komentar